Animal Facts
By PKBSI
Friday - April 12, 2024 5:21 pm     Article Hits:30     A+ | a-
Animal Facts - Akuatik
 
Penyu merupakan salah satu reptil purba yang sudah hidup berjuta-juta tahun dan saat ini kondisinya rentan punah sampai terancam punah menurut IUCN Red List. Beruntungnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang dipilih untuk bertelur oleh enam spesies penyu dari total 7 spesies di dunia. Keenam spesies penyu yang terdiri dari Penyu Lekang (Lepidochiles olivacea), Penyu Hijau (Chelonia midas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Blimbing (Dermochelys coriacea), Penyu Pipih (Natator depresus), dan Penyu tempayan (Caretta caretta) dilindungi keberadaannya oleh UU No.5 th 1990 pasal 21 dan pasal 20 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, serta PP Nomor 7 th 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar.
 
Penyu memiliki peran penting dalam kesehatan ekosistem terumbu karang di laut. Penyu hijau mengontrol gulma laut sedangkan penyu Sisik mengontrol populasi spon. Beberapa penyu lain seperti Penyu Lekang dan Belimbing mengkonsumsi invertebrata dan secara tidak langsung mengontrol populasi ikan-ikan kecil agar populasinya tetap stabil. Penyu jantan menghabiskan seluruh hidupnya di laut, namun penyu betina harus bermigrasi ribuan kilometer menuju ke pantai yang lebih hangat dan sepi dari gangguan manusia untuk bertelur setiap 2-8 tahun sekali. Satu ekor penyu betina mampu bertelur lebih dari 100 butir. Telur akan menetas setelah 45-60 hari. Tukik (bayi penyu) akan berenang menuju ke laut setelah menetas. Meskipun begitu, tidak banyak regenerasi penyu yang dapat bertahan hidup hingga dewasa. Tidak semua tukik mampu bertahan di laut. Selain itu ancaman terhadap regenerasi penyu datang dari perburuan telur oleh manusia dan pemangsa alaminya seperti tikus, burung dan kepiting, perubahan iklim serta polusi.
 
Ancaman dari manusia adalah yang paling besar terhadap keberlangsungan hidup penyu. Selain diburu telurnya untuk diperdagangkan secara illegal, penyu juga diburu untuk dijual daging dan cangkangnya. Upaya konservasi dilakukan untuk melindungi telur penyu adalah dengan membangun stasiun penetasan pada beberapa pantai di Indonesia yang biasa digunakan sebagai lokasi bertelur penyu. Beberapa pantai diantara masuk dalam kawasan yang dilindungi seperti wilayah Taman Nasional (Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Alas Purwo). Melindungi keberadaan penyu tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, namun kita juga dapat berkontribusi dengan tidak membeli dan mengkonsumsi telur penyu, tidak menjadikannya peliharaan dan turut mengedukasi rekan-rekan kita mengenai pentingnya keberadaan penyu di ekosistem. 

Untuk informasi menarik selengkapnya dapat kunjungi Instagram @PKBSI yaaa ^^

Salam Lestari!

Sumber: ksdae.menlhk.go.id, ScienceDaily, Sea Turtle Preservation Society
 
COMMENTS (0)
CAPTCHA Image
Play CAPTCHA Audio
Refresh Image
Please, type the capital of United Kingdom below to prove you are not a spambot?
*
* - Required fields